MASYARAKAT YANG TERTINDAS DI NEGERI SENDIRI

Tulisan ini sengaja sangat singkat, agar pembaca dapat mengisi komentar yang nantinya menjadi tulisan yang bermanfaat.
Lazimnya kalau orang berbicara harus sejalan dengan perbuatannya, namun ada budaya komunitas tertentu yang berbicara, tetapi berlawanan arah dengan prilakunya. Contoh, ketika punya kekuatan, jabatan atau banyak pengikut atau banyak harta, tidak sempat melaksanakan gagasan hati nuraninya. Akan tetapi setelah lengser ke prabon, pedasnya bukan main dalam mengkritisi masalah-masalah orang lain. Seolah-oleh merekalah yang paling peduli dan paling bertanggung jawab. Benarkah demikian?

Retak harus diperbaiki, takada gading yang takretak. Oleh karena itu, Forum Curhat ini akan memaparkan pokok persoalan di masyarakat dan bagaimana seharusnya persoalan itu diolah. Kepada yang berminat untuk memperbaiki dan mengharmoniskan kehidupan bangsa, maupun kehidupan sekitar kita, dapatlah memberikan kontribusinya secara elegan, sopan, tidak menyinggung perasaan orang lain, dan tidak memperkeruh suasana. Demikian pula hendaknya tidak merendahkan dan menyerang SARA.
Persoalan yang timbul di masyarakat biasanya lebih cepat berlalu, tetapi takkunjung "diselesaikan" dengan nyaman berbagai pihak, seperti masalah: (KLIK di sini untuk mengetahui peringkat blog Anda di Indonesia, selanjutnya Anda akan dibimbing melihat peringkat blognya di 40 negara besar)
  1. Kecenderungan masyarakat membuat "polisi tidur" di jalanan umum, sehingga mengganggu pengendara yang lewat;
  2. Jalan di mana-mana rusak, apalagi kalau sudah datang hujan, banjir. Padahal kita membayar pajak;
  3. Biaya pendidikan masih belum menjangkau masyarakat pada umumnya;
  4. Gaji PNS selalu dapat dinaikkan, tetapi buruh maupun pedagang kecil masih kesulitan mencari makan;
  5. Persoalan korupsi;
  6. dan ... silakan memberikan kontribusi pemikiran dan diskusikan buat kita semua di kolom komentar